Wednesday, December 30, 2009

KEKASIHKU ITU BURUNG IKAN RERAMA

Dialah kekasihku itu
datangnya dari langit
sikecil layang layang
entah dari biru mana
sayapnya patah
terbuang
tercarik luka hatiku
sakit dan sayu
kutatang belas kasih ini
kemana haluan pergi
ingin kulepaskan
bertemankan rerama
dapat kah kau terbang lagi
melewati padang mimpi
hilang bersamanya
tari bebunga lalang

Dia kekasihku
datangnya dari resah pohon pohon rindu
juga dari ratap nyanyi unggas
dari tebaran daun daun waktu kekuningan
kocak jernih percik air di kali
ikan- ikan terjentik rasa
udara pun bergetar berbisik sukma
disana ingin kupeluk semua
juntai hijaumu sepuasnya
didalam dingin tebal kabus gunung
alangkah lembut hela nafasmu
wangi mengharum
bunga bunga rimba
seindah lembut bicara
bait- bait puisi adinda

Dialah kekasihku itu
yang membawa hebatnya cinta
betapa sakitnya kecewa terhiris luka
betapa ikhlas hati yang selalu reda
sanggup mengekang kehendak rasa
walaupun hilang

mengingatimu
semakin jauh semakin indah
seperti pertama tama kali kita berjumpa
seperti kau yang sentiasa diam
tertunduk malu
tapi aku sendiri sebenarnya
yang tewas menentang tajam tusukan matamu

walau bagaimanapun...
walaupun diam
aku sekadar ingin merayu
kalau boleh...
harap harap
usahlah menjauh.

Tuesday, December 29, 2009

KEKASIHKU ITU HUJAN

Dialah kekasihku dulu
separuh nyawa
pernah kurindu
padanya terbang
sekawan mimpi
burung burung senja sedih
padanya terkumpul semua luka luka
padanya selaut air mata kasih
bergelombang
sehingga aku sendirian karam
tengelam di laut garam
hilang

dia melintas didepanku
bersama sejuta peristiwa
bernyanyi perlahan
lagu yang pernah kita nyanyikan bersama
suatu waktu dulu dimana mana
diingatan mimpi tentang hujan
lagu cinta kekasih dari pohon
dari ranting patah
kuntum nya berderai

digendongnya ratap sedih itu selamanya
bagai cucuk sanggul
yang menikam nikam tajam di kepala
hari ini dia sudah lain
dimiliki kekasih yang lain
ternyata kekasih itu
kekasih yang pernah
kita cinta bersama
dia di mana mana
di mana saja
kuhadapkan wajahku

sayang
kau juga di sana
sajakku diam
aku hanya ingin melihat dalamnya luka
sejauh mana mata pisau terbenam.

Sunday, December 27, 2009

SAYEMBARA LUKA

Kesedihan dan luka ini
kembali ke dalam sunyi
sunyi yang begitu damai
tenteram
kembali dalam pelukan
rindu kekasih
dingin malam
harum bunga

kekasih
ah.. aku ingin menangis
sepuas puasnya
terharukan diri
betapa luasnya langit
entah kerdil lahirku di mana penjuru
terpisah rindu
tengelam terlena

tapi...
alangkah indahnya
pakaian yang dihadiahkan ini
merah menyala.

Tuesday, December 22, 2009

JIWA YANG TENANG

Alangkah indahnya
kalau kita dapat melihat
pada setiap derita kesakitan
ditukarnya pula
pada seribu keampunan
ditanamnya pula
kepada jiwa yang tenang
pohon -pohon teduh

sehingga kita pun
tidak terkata lagi
terkedu diam
cair di kolam.

HARGA SEBUAH CINTA

Dapat kah aku melukis wajahmu
seindah dulu
kau tidak lagi pernah tersenyum
melihat putih awan
melihat hijau daunan
kuning indah bunga ditaman
dapatkah aku menadah
menakungi beban derita itu
kerana airmata mu
tidak pernah henti tumpah
membanjiri gerimis senja merah ini
terluka panjang
melarut ke hitam malam
tanpa bulan bintang bintang
menyinari kelam


bagaimana dapat aku mengerti
sekeping hati yang tertutup
rapat semua pintu pintu peribadi
dapatkah aku hidup
bernyanyi sendiri
tanpa irama
dan kau menanggis
untuk siapa

salahkah aku bertanya
berapa harganya
untuk membeli sebuah cinta
jualkan lah rindumu juga
sekarang.

Wednesday, December 16, 2009

KALIMAH CINTA

Merendah
rendahkan lah
berlembut hati
perhaluskan lah lagi
sujud merapat sunyi
lagu sedih hiba
teringin
damai lapang
dalam tenggelam
kenikmatan bersamamu
datang tenang
tenteram
hanyut jauh
ke laut senja
segala luka luka

tidak lepas
tidak kering di ingatan
alangkah indahnya
betapa sakitnya menulis
melukis namaMu
tawakal di dada
mengintai makna
bicara alam bergetaran
diam diam
rahsia

kekasih
layakkah aku merindu
sehingga kini
kalimah cinta seindah itu
tidak mampu kuucapkan lagi.

Tuesday, December 08, 2009

DIKUPAS DERITA

Petang teduh
sugul gelisah
mengintai perlahan
meyeringai taring taring tajam
mencari mangsa
aku mahu dibahamnya
ketika tubuh ini
kewalahan
melawan sendiri
apakan daya
hanya aku kini
digemari derita
bertunda menerkam
keliling

hanya padaMu
limpahan kasih penuh
tempat merayu
harapan terakhir
selamanya kutunggu
yang bakal meleraikan kusut
terbelit dibenak ini
begitu sarat yang datang
tenggelam akhirnya
terkepong diantara kerikil tajam
terhimpit dalam timbunan
batu batu hitam

ingin ku ceritakan sakitku
tapi kau jua yang lebih tahu
betapa berat bebanan ini
terpikul dibahu
dari kemampuan upaya
tidak seberapa

tolonglah aku kekasih
ringankan lah sedikit
sakit ini
diriku sudah lama hancur
dikupas derita
dicincang sengsara.

Monday, December 07, 2009

Sunday, December 06, 2009

CINTA PUTIH

Minta maaflah
jika kau masih percaya
masih ada cinta suci di sini
diakhir zaman ini
mimpi disiang hari
mana mungkin
kejujuran
keikhlasan
ketulusan
cinta putih bersih
dan lupakanlah
hasrat yang tinggi mengunung itu
seketika
dan berfikirlah sepantasnya
sekarang
sebelum terlambat

wajahnya yang tampan
anak hartawan
kesenangan kemewahan
sebenarnya bukan kayu pengukur
tidak lagi menjanjikan bahagia
tinggal kekal sesat
untuk selamanya tertipu
jejaka idaman yang kau impikan
hanyalah permainan
di pentas lakonan
dan dia bukanlah sebenarnya
seorang pemalu

ketawalah hari ini
sepuas puasnya
sehingga waktu terhenti
kau sendiri akan tahu
bahawa indah dulu
tidak akan mundur kembali
kebelakang
semakin serba salah
sehingga jelas
topeng topeng kepalsuan
rupa rupanya diluar dugaan
mat rempit
peragut penipu
penagih dadah
kepala samseng
pembikin rasuah
perompak penjenayah
terpulanglah
Jika itu yang kau cari
itulah yang kau dapat

pedulikan
kata hati
menyedapkan rasa
kau paling cantik
paling istimewa
dia lelaki setia
sanggup berkorban
jiwa dan raga
kerana cinta
tapi sekarang
siapa bela siapa
siapa jaga siapa

inikah cinta suci
ketika belum dimiliki
harga diri tidak lagi bermakna
berkepit sini dan sana
dengan penuh bergaya
kau hanya layak
dijadikan umpan
semata mata
dihati dia
alangkah mudahnya
kau ditipu
hidup- hidup
mentah- mentah

sungguh tidak disangka sangka
cinta dia selama ini
mati mati
sepenuh-penuh kau percaya
hanyut
disini hari ini
bercerminlah
cinta siapa
seharusnya kau cari
bertaut teguh
selamanya dihati.

Thursday, December 03, 2009

Wednesday, December 02, 2009

POHON MENANTI

Pada setiap pagi
aku menunggu berita darimu
seperti selalunya
aku terus menanti
telefon bernyanyi

tapi hari ini
segalanya sunyi
sehingga angin petang
bertiup kencang
menerbangkan dedaunan
bertebaran kekuningan
juga meninggalkan aku
sendirian
termangu sepi

di bawah pohon rindumu
resah bertanya arah
kemana.

Tuesday, December 01, 2009

SERIKANDI SENI

Kulihat gigih
terjaring dimatamu
mengupas kelopak merah menyala
jemari halus dipenuhi duri
terluka

dialah serikandi gelisah
tidak jemu mencari indah
bersama warna halus bicara
dipeluknya kalimah alam
juntai palma
kembang ungu teratai di kolam
tanda ada
tasbihnya dari batu
dari permata

dia terus melangkah
mengumpul kembali
sirah rindu yang dulu
puisi tradisi kasih bonda
masih kedengaran
berlagu dialun buaian
ingin ia ceritakan
didalam lakaran
halusnya seni warisan
wajah seribu puteri

berkali kali rantingmu patah
dipukul alun rentak bertingkah
tetapi wajahmu tetap kental ceria
jauh merenung kedalam diri
mengapai harapan membumbung tinggi
mengumpul kekuatan
berpencak jiwa berani
tabah menyulam motif dan corak
berkait bersambung
tiada hujung
tiada henti.

Sunday, November 29, 2009

SECAWAN KOPI

Hanya bunga bunga kenangan
mengharum merah menyala di halaman
teratai berkembang unggu rindu
anak anak ikan mengintai resah di kali
embun pun gugur perlahan
dari hijau selepas basah
dihujani mimpi pelamin
pengantin yang dulunya
tersangat muda

dedaun kuning merah bertebaran
angin dingin memaut kencang menari
menjauh meninggalkan permaidani
petak petak kehidupan
harapan dari ranting terkulai
sendiri meratapi
mimpi indah petani
alangkah sukarnya bercerita
tentang pohon pohon
condong di tangga

jalan semakin jauh
semakin pilu sedih
siapa yang sudi mendengar
dari lubuk hatiku yang pedih
merintih mengalir lesu
raut wajah mu
selamanya dulu pernah dirindu
tertegun terkasima
menunggu aku menanti
perlahan menghirupnya
hitam pahit manis rasa
hilang dalam senyum terpaksa.

Sunday, November 08, 2009

DURI DURI

Tajamnya duri duri ini
tersengkang diantara bahuku
tersilang antara selangka dada
bisanya duri ini
meragut seluruh kesakitan
ke dalam kotak fikir
kalut meracau
beku buntu

bagaimana pun
dari dukacita burung- burung senja
aku merayu padamu
rindu jauh langit tinggi
sesekali akal hilang
aku pasti tunduk kembali
dalam hamparan sejuta wangi
rumputan

aduhai sakitnya...
terhoyong hayang
terasa perit tusukan ini
aku pasti akan tumbang pula
terlentang ke belakang.

Monday, November 02, 2009

TENTANG POHON DIRI

Akar itu niat serta akidah
batang pokok itu amalan juga ibadah
ranting itu dari cabang segala doa
daun itu doa terpilih terus kepada Nya
dari syafaat nabi atau para ulama
bunga itu tanda kasih tanda cinta
buah itu hasil dari segala usaha
tangkai itu usia hayat
condongnya ke arah kiblat

alam itu sebenarnya tanda ada
ada pencipta ada penjaga.

PANAH YANG TERPACAK DI DADA


Ketika asyik
mencari diri
antara tidur dan jaga
berkali kali
dipanahnya lagi
bagai kilat dari angkasa
menyambar bagai halilintar
berapi terpancar di dadaku
terbelah dua
menggelepar
tapi hilang rasa
hanya cahaya

Inikah urusan
tentang hati
perihal cinta
sehingga segalanya
begitu mudah terguris
pilu sayu menangis
usah menjauh
isi alam bergetaran merusuh
memanggil indah namamu
sehingga lidah kasih mula tersentuh
aku sebenarnya sudah berkali kali jatuh.

Monday, October 26, 2009

Saturday, October 24, 2009

PADA CINTA PERTAMA

Seandainya tertutup kalam
tenggelam pada segala keasyikan
ketakjuban
tidak perlu bercerita lagi
terjunlah kedalam hakikat
kenalilah diri
sebenar benar diri
itupun yang kau cari
merataplah
bergulinglah
merayulah
bernyanyilah
penuhkanlah ia
puji dan puja
hiasilah dirimu
secantik cantiknya
sewangi wanginya

kau dalam pelukan cinta
cahaya di dalam cahaya
cahaya yang selama ini
menjadi rahsia
kembali kepada rindu mula
rindu pada cinta yang pertama.

Tuesday, October 20, 2009

MELANKOLI DINIHARI


Ah... sedihnya malam ini
hujan setitis saja
menitis perlahan

betapa sunyinya di kegelapan
hanya cengkerik saja
yang berani bernyanyi
lagu luka hatiku ini

mereka semua pergi
melambai lambai tangan
meninggalkan bangku bangku setia
setangkai bunga kusam
diam tertinggal disana
bukan milik siapa siapa

aku melukiskan dia
tercengang cengang
melihat rerama putih
mencari warnanya
kemana hilang

alangkah sunyinya
mimpi ini
tanpa tetamu
berjalan sendiri
mencari pagi

... namamu
masih tertulis ditapak tangan ini
di mana terguris lama lukaku dulu.

Wednesday, October 07, 2009

Tuesday, October 06, 2009

SANDARKAN DIRI KE DINDING INI

Kusandarkan diri pada dinding ini
hanya aku ingin sandarkan diriku dengan manja
telah begitu banyak beban tergalas ini
sarat tak terpikul lagi
penuh

malam ini
aku hanya ingin bercakap seperti biasa
seperti aku yang tidak mengerti apa- apa
dengan bahasa yang biasa
dari resam pengalaman
tangguh lagi pelupa

ingin ku sandarkan kesal ini
kebahu kekasihku yang sentiasa
memerhatikan
bila terkoyaknya iman
tersungkur lagi
berkali kali
meruntun harap
belas kasihan

kata hati aku kini hanyalah
dari sunyi pohon teruji
disana segalanya ada
ranting ranting
ulat ulat sebelum menjadi rerama
buruk sebelum kembali kesayap indahnya.

Sunday, October 04, 2009

Tuesday, September 08, 2009

SIAPALAH AKU

Apa harus diucapkan lagi
senandungku kini berlagu sunyi
tenggelam dilamunan
hanyut sendiri

apa harus dikesalkan kini
puisi luka tidak bermakna
hanya lontaran kata- kata
tanpa lagu hilang asonansinya

hitam putih alam ini
hanya tinggal debu dan pasir
tidak henti beterbangan
lalu hilang dari pandangan
ombak pantai ku bisu
meninggalkan seribu deru
meronta kesakitan

sepi sebelum ada sesiapa
diam untuk tidak lagi bertanya
untuk menyelam
dalam lautan ikan -ikan
siapalah aku
antara bayangan pepohonan
di lapisan hati mereka
tidak lagi bermakna
hanya tinggal naratif cinta.

Wednesday, September 02, 2009

DALAM DIAM DIAM

Lain kali tak perlulah
mereka reka sesuatu cerita
atau sesuatu jenama
formula baru konon
kalau sememangnya
nak buat sesuatu
yang sebenarnya tidak perlu
menipu begitu

kesiannya mereka
dalam diam diam
tertipu rupanya
yang buta ilmu

sebenarnya
pakailah topeng apa pun
kami memang dah tau
hitam yang datang dari dalam.

RINDUKU

Biar rindu menjadi buku
bila kau pulang
itulah hadiahku
tataplah ulang berulang
sampai kau jemu

sayangku
lepaskanlah!

LAMUNAN




Hanyalah ingatan
yang sering ku hanyutkan
jauh dari indah itu
dedaun kekeringan
di padang padang perhitungan
terlentang kejang
kehancuran ku relakan

apa yang kau tinggalkan hanyalah
seketul hati sekepal cinta
apa kau fikir ia akan lenyap hilang
begitu mudah dari ingatan
sehingga bertahun tahun mimpi itu
mempermainkan
keindahan
hanyalah sia sia
tidak pernah menjadi nyata
tidak pernah tumbuh pun
mana mungkin
menjadi bunga

terima kasih kawan
aku sudah biasa dihanyutkan
bila tidak diperlukan
bila tidak ada kepentingan

Tuesday, August 11, 2009

HUJAN PAGI INI

Hujan pagi
telah kau labuhkan
lamunan
lantai dan lautan
jauh ingatan silam
tingginya pendakian ini
ranjau berduri
seribu kesakitan

sepi kian terisi
dari kata-kata terkunci
tidak terlafaskan
indahnya warna pertemuan
segalanya ingin kulukiskan

aduhai
bulan kesiangan
dan langit masih dipenuhi
bintang- bintang berkelipan
di luar jendela
bayu mula menyapa
tempias khabar berita.

Monday, August 03, 2009

SEORANG PELUKIS

( Puisi Buat Aris Aziz dan Pelukis- pelukis Pasar Budaya)

Terus bergelut
diantara keterbatasan upaya
melahirkan sketsa suasana
bagai daun-daun harapan
berterbangan hanya rasa
dari seluruh coretan alam
di padang padang pengalaman
hanya warna-warna kering
kian membeku
sekadar kemampuan
apalah daya
tertewas lagi di arena
tenggelam dalam tepukan
apalah ertinya kini
aku sudah tidak berdaya

terpaku terpanggang
diantara ranjau perhitungan
terus mengenggam sepantasnya
berus yang patah
tertikam berdarah menunggu rebah
tapi bukan bermakna
untuk terus dikalungkan indah
kerana api didada ini
akan terus membakar
belantara mimpi kita
selamanya

kerana waktu itu
sangat berharga
walau pun payah untuk dijeda
seluruh kesakitan
begitu banyak luka- luka
ingin kulemparkan sejauhnya
dari desir sedu hela
tanggismu kekasih
aku sudah begitu lama tersiksa
dan aku sudah terlalu tua
disanggar hitam putih penjara.

Friday, July 24, 2009


Awang`s Resort,Rantau Abang Terengganu. 22.07.2009.

PUISI BUAT CAHAYA KEKASIH

Kutulis puisi ini
ketika cahaya itu
menerjah malamku
sehingga aku terjaga
dan melemparkan diriku
diantara penjuru kenangan
seribu peristiwa

cahaya kekasih
begitu bagus nama itu
selembut suria pagi
bunga-bunga unggu
dari rumput kehidupan
dan kita begitu mesra
walau pun cahaya itu terlalu jauh
kelewatan diufuk senja
mengapakah bicara kau kutunggu
terlena lewat dinihari

kita tidak ada apa apa
dan kita bukan sesiapa
tetapi kau langit yang tinggi
dan disana harus ada
burung burung berterbangan
menghiasi indah hari
laut sunyi hati ini

alangkah...
takutnya bermimpi.

Monday, July 20, 2009


Awang`s Resort, Rantau Abang, Terengganu.30.4.2009.

LANGIT HIJAU

Jangan lupa malam hijau
dimana bintang dan bulan berkaca
bulan hijau
jangan lupa ketika sayapmu
mengorak lembut
seluas langit
bertebaran
jutaan permata
berguguran


diantara selimut alam
langit tinggi rahsia
terbentang selendang putihmu
cakerawala terpaku
terhenti saat dan waktu
langit hijau
telah terbuka semua pintu pintu
sampai kemari
segumpal awan meniti perlahan
melintasi rindu
bercerminkan indah
salam perkenalan
pengembara.

Friday, June 19, 2009

Thursday, June 18, 2009

SUNGAI KEHIDUPAN

Inilah sungai hidupku
yang mengalir menyusuri
tebing-tebing sengsara
runtuh diatasku
sisa-sisa
tenggelam timbul
dihanyutkan jauh
keruh air di muara

sungai kehidupan ini
merengkuh nekadku
medan perjuangan
penuh warna
manis kata-kata
hanya laluan ini
membuat aku
lahir bersama parut
penuh dibadan

dan aku tidak akan menoleh lagi
dan aku akan lebih tidak peduli
walau telah jauh dihanyutkan
senda nyanyi ikan-ikan
bercengkerama

maafkan aku
aku tidak bersalah
dan aku bukanlah seorang penjenayah.

Thursday, June 04, 2009

RANJAU TAJAM

Aku kembali mengenang
tempat-tempat indah dulu
taman-taman kita
bunga mekar
langit biru
masih sunyi
bersama pohon-pohon tinggi
terus membisu
menyendiri

aku terus melakarkannya
bersama warna dukacita
masih berdarah
masih dipenuhi ranjau-ranjau tajam
kehidupan hari ini
semakin sarat dan kejam
hujan awan
burung- burung
dan diriku dilupakan
rumput resam
menjadi mangsa
dan sering tertikam

Wednesday, June 03, 2009

Saturday, April 25, 2009

BERIKAN AKU SEDIKIT RUANG

Perjalanan pendek ini
harus kuisi dengan segalanya
aku terlalu penat untuk mencorakkan warna
supaya payahku ini menjadi lebih mudah
lebih indah

hanya api yang sentiasa membakar dadaku
tetapi aku hanya menjadi penunggu
pada unggun api yang membara
jauh pula dari sesiapa
jauh dari pantai itu
tiada siapa yang dapat menerka
bahawa ruang sekecil ini
adalah ruang terakhir buatku
menyelinap masuk bersama luka- luka
juga tekad sering saja dipatahkan
kemunculannya di ingatan
inspirasi yang hilang

diam sebentar
hanya memerhatikan tingkah alam
berlegar pantas
sering berubah berlalu dengan gundah
dan kita akan terus dilupakan
hanya sepotong nama
dari yang terkebawah

berikanlah aku jawapan penyudah
terakhir dan terindah.

Sunday, April 19, 2009

TERNYATA KAU MASIH ADA

Petang teduh
sendirian di kotak hitam kamarku ini
menunggu sakit lain datang
kepanasan dan diam
sunyi selepas ditinggalkan mereka
suara azan sayup memanggil dikejauhan
sehingga aku terpanggil ke zaman kelamku
kita masih diberi peluang
membetulkan kusutnya
jalan ini penuh warna

malam tadi
seorang teman telah terkoyak dagunya
dan seorang yang lain
telah terjun dari atas highway ke jalan bawah
berlumuran darah
luka-luka
inikah kebahagiaan
kepuasan yang mereka cari
ketika muda ini
ingin tunjuk berani
hebat seorang lelaki

ya kita tetap di beri peluang
untuk kali yang keberapa
seterusnya
kerana kau masih baik pada kami
kau masih datang mengadu
sakit peritnya dari luka luka itu
kau masih tersenyum tumpul
menagih simpati

dan hari ini
kau masih ada
untuk terus bertanya
terus hidup
terus dimaafkan
dan untuk terus kami cintai
selamanya.

Wednesday, March 25, 2009

BERTANYA PADA LANGIT

Kulihat langit sepiku
mendung berarakan
kucari rinduku
didalam renyai hujan
kucuba menahannya
tidak berdaya
sehingga aku semakin
kebasahan
kucuba mentafsir
langit resahku
tetapi dentum petir
melepaskan dendam
seribu tusukan
datang menerkam

kubiarkan diriku
terpanggang kesakitan di sana
bicara tergantung di langit
kembang terdiam di kolam
kelir angin meramasnya
garang mencincang
manis mimpi dari ingatan.

Tuesday, March 10, 2009

LAKARAN MIMPI





















Kutulis puisi ini
ketika malam terlena
dipelukan

ketika rindu berbungakan bulan
bercalarkan awan
ku gemari tipis gerbang lembut
rambutmu dihuraikan angin
wanginya mengharum
bersama keringnya daun peristiwa
kekuningan
aku terus bergelut
bermandi warna

aku terkenangkan hutan hijaumu
juga tangis gerimis dulu
mula menitis perlahan
pada condongnya bebunga lalang
namun aku pasti memaafkan
bertebaranlah

aku yang mula menyendiri
diam perlahan melakarkan nya
dari tinta hitam warna sunyi
melayari damai jauh di sudut hati
tidak berbaju namun
aku masih memeluk mimpiku yang dulu
sekemasnya.

Monday, March 02, 2009

Friday, February 20, 2009

CORETAN MALAM

Kubaca kembali
cebisan hatiku yang hancur ini
kulukis semula wajah- wajah luka dulu
semakin jauh kau pergi
bertambah resah onarku mencari parutnya
kuketuk pintu malam
dengan bayangan hampa
berjalan bertanya
mencarimu dimimpi
hanya aku kini
tinggal sendiri memetik sunyi
tanpa cahaya tanpa sesiapa

sakit pun menitis lagi
berdarah semula
sehingga begitu banyak
warnanya tumpah.

Wednesday, February 04, 2009

POSTER DAN ANTOLOGI PUISI BANTUAN UNTUK ANAK- ANAK PALESTIN


mengunakan lukisan saya dan karya puisi bersama di pungutan derma serta persembahan baca puisi dan demontarasi lukisan untuk anak- anak Palestin pada hari Jumaat 6.2.2009. Dewan Bahasa dan Pustaka , KualaLumpur.

Thursday, January 29, 2009

MALAM DAN MIMPI

Malam ini aku termanggu di meja
melihat timbunan derita
berlonggokan di depanku
melimpah
bersepah
apa yang harus ku lakukan
sedang ia semakin kuat membungkam
menerjah gelisahku selamanya
terkepong oleh hilai ketawa
akulah kelucuan itu
bermimpi di siang hari
semakin jauh pula dari indah
hanya ilusi

biarkanlah
aku sekadar melukis
peristiwa
kenangan lalu
biarlah ia terpendam
diam diingatan
tanpa catatan detik dan waktu.

Tuesday, January 20, 2009

PAGI INDAH





















Selepas pulang dari laut
mengutip ketam dan lumut
larut malam itu
semua kulit- kulitku mengelupas
terasa aku menjadi lain
berwajah lain
menjadi orang baru
menukar arah bangunku
membetulkan lunjur
bingkas berdiri
bersama segengam api
dan harapan menyala
tajam mataku kesana
terus meneliti setiap inci
setiap patah dan baris kata-kata
aku ingin terus melangkah dan berlari
bersama kau yang lahir dari diriku
sunyi puisi
dan taburan bunga dari hati lara

pagi ini
kita masih dapat mendengar burung bertanya
dan membisikan sesuatu dengan gembira
hanya kau yang tahu
semua rahsia itu
mencurah
hanya untuk kamu
mentafsirkan nya dari manis pengalaman
dari pekat hijau daun di hutan.



Mayang Sari,
Port Dikson.

Sunday, January 18, 2009





















Berjalan- jalan di bandar Melaka hari minggu.
Penjajah meninggalkan meriam mereka.Apa maksudnya meriam itu?`Kalau melawan atau berdegil inilah bahananya`.
Diatas bukit Kota Al Famosa ini ada pengemis Melayu yang menyanyi sambil bermain musik, menadah topi mengharap belas kasihan simpati. Di sini juga ada pelukis yang sombong, marah kerana saya ingin mengambil gambarnya,jadi saya membatalkan niat itu.Mulanya saya sangat gembira kerana dia pun pelukis macam saya.Saya menghulurkan tangan tanda salam perkenalan sambil memperkenalkan diri, tapi dia tidak tahu berbudi bahasa dan tidak mahu bersalam dengan saya walau pun saya menghulurkan tangan merendah diri.` katanya untuk apa, saya tidak ada kena mengena dengan awak!. Dia telah memalukan saya dikhalayak itu,saya berlalu dan rasa terhina sekali tambahan pula ada isteri saya dan ramai orang disitu,sekurang- kurangnya dia menghormati saya yang lebih tua.Saya lihat Lukisannya pun hanyalah lukisan fotostat hitam putih yang hanya ditouchup dengan warna.Hanya ada sebuah lukisan yang memang dilukis sebagai pelindung, tetapi memang lukisan yang tidak berkualiti.Nampaknya secara peribadi saya kesal sekali datang ke situ pada hari itu dan sikap dan pendirian seperti langit dengan bumi.Mungkin menguji kesabaran saya dan ternyata sekali dari rupanya yang berpakaian selekih dan berambut panjang sangat menyakitkan hati saya.Sombongnya dia berjalan diatas muka bumi Allah ini.Tidak sedarkah diri semuanya hanya pinjaman sebentar saja. Sekurang- kurangnya saya dapat sedikit pengajaran dan sedikit ilmu.

Thursday, January 15, 2009

AIRMATA DARAH

Langit masih merah membakar
terhimpit di celah ledakan maut
Gaza bergolak lagi
terus dihujani ledakan
dibanjiri darah
tanggis terkulai dipangkuan
para shuhadah

tanggisan anak-anak kecil merintih
mengalirkan airmata darah
diantara kerikil, ceracak dan jerigi
terus terbiar parah
hidup atau mati
siapa peduli mimpi
pertimbangan sudah hilang
kemanusiaan bertukar
menjadi binatang

dunia hanya terdiam sepi
tidak mengenal belas simpati
alangkah kejamnya Yahudi Zionis
anak- anak putih bersih
tidak pernah mengerti apa-apa
hilang bersama debu
lenyap dari pandangan

hanya doa buat saudara
terpenjara tanpa suara tidak bermaya
namun tanggisan jauh itu
sentiasa meronta mengelepar
memanggil manggil resahku bertanya
di mana pahlawan hebatku dulu
bersilang kilas pedang tajammu
memangkas tangkas seribu seteru

mayat-mayat bergelimpangan
tanpa pusara
diam terpejam
begitulah kehidupan
keangkuhan diri
perhitungan dalam perjuangan
meja cerita tidak lagi bermakna
hancurkan saja zionis durjana
jangan lagi diberi muka
layaknya dia haiwan kejam
berwajah serigala

hatinya hitam
dengkinya tidak mungkin lagi padam
sudah terlalu lama kita membiarkan
senda dibungkus kesabaran silam.

Friday, January 09, 2009