Thursday, January 15, 2009

AIRMATA DARAH

Langit masih merah membakar
terhimpit di celah ledakan maut
Gaza bergolak lagi
terus dihujani ledakan
dibanjiri darah
tanggis terkulai dipangkuan
para shuhadah

tanggisan anak-anak kecil merintih
mengalirkan airmata darah
diantara kerikil, ceracak dan jerigi
terus terbiar parah
hidup atau mati
siapa peduli mimpi
pertimbangan sudah hilang
kemanusiaan bertukar
menjadi binatang

dunia hanya terdiam sepi
tidak mengenal belas simpati
alangkah kejamnya Yahudi Zionis
anak- anak putih bersih
tidak pernah mengerti apa-apa
hilang bersama debu
lenyap dari pandangan

hanya doa buat saudara
terpenjara tanpa suara tidak bermaya
namun tanggisan jauh itu
sentiasa meronta mengelepar
memanggil manggil resahku bertanya
di mana pahlawan hebatku dulu
bersilang kilas pedang tajammu
memangkas tangkas seribu seteru

mayat-mayat bergelimpangan
tanpa pusara
diam terpejam
begitulah kehidupan
keangkuhan diri
perhitungan dalam perjuangan
meja cerita tidak lagi bermakna
hancurkan saja zionis durjana
jangan lagi diberi muka
layaknya dia haiwan kejam
berwajah serigala

hatinya hitam
dengkinya tidak mungkin lagi padam
sudah terlalu lama kita membiarkan
senda dibungkus kesabaran silam.

No comments: