Tuesday, November 30, 2010

API CINTA

Cinta itu api
yang kubakar
adalah terkaman nafsu
yang mengintai
dari segenap penjuru

yang kubakar
hanyalah diriku
sakit pedih
luka luka
hangus sendiri
di helaian hari
mengelupas sesal
dosa dosa dulu
mengekoriku

yang kukutip
hanyalah debu debu
hanya sisa sisa
yang beterbangan
memutih di taman taman

rupa rupanya indah menunggu
dalam taman ada Dia.

MENGINTAI KASIH

Dari celah celah cermin ini
aku melihat rinduku biru
tertunduk malu

hanya hati yang berbisik
bertanya rindu
bagaimana bertemu
melukiskan kata
seindah hasrat
sebenarnya telah terpendam
sekian lama
semakin berat

kekasih diamku
aku mengintai wajahmu
tertunduk tersipu
hingga wajahmu menjadi semakin merah
gelisah gelodak dalam dadamu
meronta ingin segera terbang pergi.

MENYAPA SAYANG

Terdiam sepi
meruntun hasrat
bersemi di hati
kenangan indah terlukis lagi
bagai kembang harum mewangi

malam kembali cerah
wajah ceria kembali berseri
tidak lepas dari ingatan
terbawa bawa dalam igauan

di malam begini menaruh harapan
bagai mengejar kelip kelip yang beterbangan.

BERSAMA SERPIHAN KACA KACA

Kekasih
berikanlah sinar harapan
betulkan lah rentas jalan
limpahkanlah cahaya keindahan di hati
bukakan lah pintu pintu
di sudut sunyi menanti
bersujud padaMu

cair tumpah kasihMu
menitis di hujung daun
aku pohon yang melata
menyongsong arah
kemana mana
condong pohonku berdiri
tenggelam di kehijauan
perkebunan merimbun
ranum manis rindu
melebat padaMu

kewalahan sendiri
mengekang gelombang
bahteraku pecah di pukul badai
hanyut tersadai
berselerakkan
terdampar di pantai

kekasih
di sini aku cuba berdiri
menepis kerapuhan
di atas serpihan
rangka timbunan jerigi
tersisa tersusuk luka
bersama pecahnya kaca kaca.

DI SINI SEANDAINYA KAMU ADA

Petang mendung dingin
selepas hujan teduh
bunga bunga semakin segar
menari di kebasahan
ah alangkah bahagianya
jika kau juga ada di sini
menghias sepi sunyi
sedih senja sekarang

kesayuan semakin jauh kulemparkan
pada kepak bangau putih yang beterbangan
mengiring nyanyi ombak
menyusul pantai bersorak
alangkah damainya
jika kamu ada bersama di sini
bekejaran
melambaikan selendang
memanggil menjeritkan namaku
sekuat hati

di padang padang yang kupandang
permaidani indah hamparan hijau kenangan
segalanya semakin segar di ingatan
gerimis menaburkan kata kata dulu
dalam diam
bunga bunga kecil itu mekar kembali
bertebaran di celah celah rumput
merapat mendekat
rindu sentiasa.

Sunday, November 28, 2010

SURATAN YANG TERTULIS

Aku hanya ingin membaca
suratan yang tertulis
di helaian hari
tentang diri kita
bagaimana akhirnya

langit pekat membiru
lapisan awan putih mengebu
beraraklah putih hati
kerelaan yang kuhamparkan seluasnya
sejauhnya
buat kamu kasih

di dunia yang sama
kenyataan kulukiskan jelas
di sini kita dipertemukan
meskipun bukan untuk berdua
namun aku kenal kamu
dengan segala indah rasa
merah teratai mekarnya di sumur sunyi
terus berbunga

aku merasa bahagia
terlalu bahagia
meskipun saat kelewatan aku tiba
sekitaran sudah hilang wangi
sambutlah tanganku
yang sebelah sini
jangan lah kau hilang timbang
meniti denai
kesabaran menanti

kita redah malam kelam
berlampukan bintang bintang
mari kita cari indah
cinta tuhan
di celah sakit
dari pepat rapat
himpitan derita ini

seandainya cinta ini diam
biarkan lah burung burung datang
menyuapkan padi ke mulutku.

Friday, November 26, 2010

KEKASIH SEPENUH RASA RINDU INI

Aku hanya rebah
aku belum mengalah
aku tidak ingin hilang
aku hanya ingin terbang
mencarimu
dari langit ke langit
kayangan

senja bukan luka
hanya ranum rinduku dulu
masih lebat berbunga
alangkah indahnya puisi
aku hanya menghantar rasa
di angin lalu
lenyap di kegelapan
lukisan mimpi mimpi


mencari kekasihku itu
di mana mana
melintasi samudera
bergulung ombak
menghempas gelora
badai mengunung
terdampar sendiri
berselerakan di pantai

aku rindu
terlalu amat rindu
terpikul sarat rinduku lagi
sepenuhnya tumbuh
setiap detik waktu
bernyanyi
sepanas matahari
selebat titis hujan
yang tertimpa ke bumi.

Tuesday, November 23, 2010

SAJADAH HAMPARAN HATIKU

Ku hamparkan hatiku
di atas sajadah hijau perkebunan ini
memetik buah buah ranum rindu
menyunting wangi
bunga bunga cinta
kasih dan sayang
melimpah indah
seluas alam
langit dan bumi
terima sepenuh redza
ketentuan esuk

kulihat kolam kedamaian
sesejuk embun di hujung daun
menitis perlahan
di mata dia
kekasihku
mengalir padanya
sungai sungai kedukaan
menyelam rasa
sedalam lautan

sehingga ketenangan
membeku di hatiku
kewalahan menepis sengsara
bagai sebutir debu di gurun tandus
betapa kerdilnya
tawakal berserah diri
terlantar di penjuru waktu
menungu lebur hilang
bersama angin lalu

dia di hatiku
masih terus kekal di hatiku
mewarnai malam dan siang
berlagu kata
mengayam puisi


Ya Ilahi ampunilah diri ini
ampunilah dia
ampunilah semuanya
dari kembara payah onak duri
berulang jua
tari tingkah onar kami.

Monday, November 22, 2010

KAU YANG PERNAH DATANG


Di daerah jauh ini
kau yang pernah datang
bersama manis senyuman
melihat mesra insan
berkongsi langit harapan

di daerah teduh ini
kita pernah berpayung bersama
dalam desir resah
sapa bayu
hujan airmata
eratnya keakraban
tertumpah rasa

di daerah meriah ini
kita pernah berkampung
menyedut udara gunung
lalu memanjat kejayaan
tangga demi tangga
penuh keyakinan
kecekalan

di daerah sepi ini
hanya tinggal senaskah
puisi puisi indah darimu
suatu waktu dulu
tidak henti henti
mekar berbunga

setelah kau pergi
burung burung tidak lagi datang bernyanyi
dan segalanya menjadi semakin sunyi
mengingatkan aku pada ketentuan Ilahi
sehingga kejujuran mewarnai hari
ketika hilang kemeriahan kata
hanya tinggal bangku bangku dan meja
yang bertaburan harum wangi
di pentas di lantai arena
hanya bunga bunga kusam
kerinduan menjadi semakin jauh
semakin penuh tertangguh.

Sunday, November 14, 2010

YA ILAHI HIASILAH HATI INI


Bisikanlah indah kata kata
selembut bayu
seputih awan
Dia yang selalu di rindu
sepenuh hati
segenap perasaan

lapangkan lah dada kami
hamparkanlah permaidani
di bawah teduh pohon pohon
di indah subur perkebunan
hijau kedamaian

sekepal doa ini
bagai daun daun gelisah
bertebaran dari pohon pohon sunyi
mengharap singgah
burung burung bernyanyi

hiasilah hati ini
bagai indah taman taman
sedingin kabus di pergunungan
sesubur lembah
setenang kali
sejernih wajah

ampunilah kami
dari perkara perkara sumbang
hanya sia sia
keasyikan dunia
lupa terpedaya

pimpinlah kami
ke jalan yang benar
bersujud merendah diri
hanya padaMu
mengharap kasih simpati
dari segala kelemahan
tewas tenggelam
berkali kali.

Friday, November 12, 2010

KEKASIHKU SEKUNTUM SENYUMAN

Kuingin lihat kau tertawa
menggugah pusar angin
suram maya
petang teduh terleka
hujan membawa cerita
di padang padang kenangan
rumput hijau gunung biru
kesegaran kata
menjelma semula
di kolam kolam

dia kah yang mendekat
melambai lambai pergi
meninggalkan seluruh alam
sepi sunyi kembali
termanggu
pohon pohon tinggi
medang teja
teduh menunggu
terpaku melebat

daun daun bertebaran
meninggalkan senja
sekuntum senyuman
berbunga kembali
keindahan tumbuh
di ranting ranting
dukacita

cinta ini menekap rasa
tertulis puisi menyerbu rindu
terpalit warna ceria
terlukis wajah di bulan
kata kata dulu
sepenuh perasaan

cinta ini embun yang menitis
dari hujung daun
berkocak di kolam
pepatung pun hinggap perlahan
terkedu diam.

Thursday, November 11, 2010

PUISI KEDAI KOPI

Puisi kedai kopi
melihat cinta lalu lalang
tersenyum berlenggang
merah pipi
meredah hitam malam
harum mewangi
kain berbelah tepi

puisi kedai kopi
diam duduk seorang
memerhatikan gelagat
orang bersembang
sesekali menyusul
hilai ketawa panjang

puisi kedai kopi
diam sebentar di meja
pinggir jalan terbuka
lalu lalang kereta
merbahaya
melempar jauh jauh pandangan
antara kukuh bangunan
melihat lorong lorong nasib
kental pendirian

puisi kedai kopi
sedang anjing anjing
membongkar sampah
bersepah
lampu lampu bekerlipan
berpesta
tetamu datang
asing wajah
singgah melepas lelah

tertanya arah kemana
jauh malam apa kehendak
berlegar di jalan jalan basah
apa mencari mimpi indah
atau menghias sunyi resah diri.