Thursday, October 28, 2010

DIMINATI DERITA





Simpanlah rahsia ini
sejauh mana
sedalam mungkin
di celah daun
di lipatan
di dalam hijau
di hujung hari
di sudut lain

terlalu banyak aibku terkumpul di sana
aku juga telah diaibkan teman
kata kata terlempar di wajah
aduhai jiwa meronta lupa
akulah kekasih hilang haluan
hilangku di rimba pencarian

di kaki senja meronta
semakin jauh ranum sendiri
simpanlah rahsia ini
di perut laut di hati ikan
jangan sampai terbuka
kelak aku dihinakan

terlalu banyak dosaku di sana
ampunilah segala
mata mata hati pun terbuka
terlalu banyak kurangku begini
laluan berliku berduri
sehingga condongku ke sana
aku mudah tergoda
kerana aku sebenarnya
sangat diminati derita.

- Puisi ini telah di siarkan dalam Majalah Dewan Sastera,
Dewan Bahasa dan Pustaka, Disember 2010.

Tuesday, October 26, 2010

CEMARA

Karya: A. Ghafar Bahari
Sketsa
Media: Lukisan pen artline. mitsubishi uni pin fine line 0.3.

KAU BAGAI POHON CEMARA

Kau bagai pohon cemara
meruntun kasih
membelai bumi
berbunga sedih
melingkari hati
daun daun bertebaran
mengusung kenangan
di angin lalu
rindu ingin ku sampaikan
jauh kepadamu

cemara berbunga
melahirkan putik merahnya
ranum lebat berbuah
santapan burung burung
pengembara
lewat singgah
di senja berlabuh
gundah langitmu
berdarah

retak hatinya
di tinggalkan rasa
tercalar terguris luka
rantingnya yang indah
hanya kesedihan
tertinggal lama
melentur terkulai
di rapuh lembut dahannya
merekah.

Sunday, October 17, 2010

DI PERKEBUNAN PUTIK BERBUNGA BERBUAH

Di jalan sepi ini
diri terus di pagari
pohon pohon berduri
terasa pedih luka dulu
masih belum sembuh

hari ini
luka luka lagi
terpanah patah
tertinggal di dalam
selumbar kesakitan
bernanah

mungkin nanti suatu waktu
aku akan bertemu ketenangan jiwa
langit cerah keampunan Ilahi
daerah perkasihan diam sunyi
di daerah hijau lembah mewah
subur berbuah

hasrat tercapai indah
untuk bersama di perkebunan
bersandaran
bergeseran
terlelap di bahu
terlena di ribaan
terleka mendengar kumbang bernyanyi
berlegar
mencari kembangan yang wangi

betapa tenangnya di sini
embun menitis perlahan
air di kali berkocak jernih
kedinginan
hanyut daun sehelai
cantik

sehingga cinta ini menjalar
menghijau di padang padang
berlumut di kolam hatiku
pohon pohon doa
berbuahkan lebat
merimbun berat
menitis rindu
nira manis madu
kedamaian mendekat
kesyahduan bersujud rapat.

Wednesday, October 13, 2010

DALAM AKU ADA CINTA DIA


Dalam aku ini ada cinta
dua ekor belibis
bercengkerama di kolam
bekejaran kasih

aku rindu Dia
terbangun di tengah malam
bernyanyi sendiri
di dalam hitam
di pekebunan
membilang anggur
keasyikan

ku jumpa Dia
di penjuru kesedihan
pohonku berbunga
melebat hujan
tidak henti henti berbunga
bunga merah
tersangat merah
membara anugerah indah.

MENJADI DIAM SEBUAH KOLAM

Diam sebentar
untuk melihat luka luka
calar balar di badan
terkait oleh juntaian
duri berbisa
masih di caci di hina
cemuhan sindiran
masih terus di lemparkan
dari kiri dan kanan laluan
di hambat maki berjela
terluka lagi

diam ini
seperti tidak mendengar apa apa
sunyi sepi untuk selamanya
tidak menyahut atau menyapa
pendirian teguh adalah
sebuah kolam damai tenang
tidak berganjak
jernih tapi dalam
terpendam rahsia
lumut lumut lembut
santun peribadi
hijau

ah..
betapa indahnya dia
halusnya jiwa
maafkan lah
dari pedih kata kata.

Thursday, October 07, 2010

KEKASIHKU ITU BUNGA INDAH

Rindu ini adalah
matahari teduh
terlindung awan
angin bertiup perlahan
antara bukit bukau
hijau hutan
dan kabus menutup pandangan
rumput sedih

burung burung diam
ikan di kali bersembunyi
tenggelam di dasar kelam
mengumpul mimpi
indah semalam

aku tertegun di pantai
melihat ombak berkejaran
menghanyutkan ingatan padamu
ke pulau pulau jauh
bersendirian termanggu
di longokkan batu batu

buih buih bagai taburan bunga
memutih keharuan di dada
pantai putih bersih kelopak cinta
menitip merah membara
setanggi jiwa

kau sentiasa di ingatan
wajahmu terlukis
di setiap sudut pandangan
sungguh mempersona
diam teratai di kolam
berlalu waktu
sarat akar hanyut di air
menjalar lembut rambutmu
meruntun hasratku
mendekat bertanya

betapa cinta ini
hanya kesetiaan
masih terus kupertahankan
walau pun hanya
secebis puisi biasa
penghias hari
penganti diri
menjadi sesuatu
yang sangat bermakna

sebenarnya
akulah pelayar sepi itu
kau tetap indah
sabar menunggu
di setiap dermaga
singgah pelabuhan

kaulah bunga kerinduan
yang berputik berbunga
sepanjang musim
mekar mengharum
melewati luas samudera
batas lautan.

Tuesday, October 05, 2010

KEKASIH MALAM EMBUN PUN LURUH

Sedikit payah datang bertanya
meskikah hati meronta
terungkai sekepal kesabaran
terlukis di indahnya
senyum rembulan

mengebu segumpal awan
berlalu dalam dingin perlahan
menjemputku ke daerah jauh
di mana terkumpul segala kesedihan dulu
hanyut di langit luas lapang

malam syahdu
bintang bintang bertaburan
leka memujuku berkelipan
bersama janji keampunan

di mana kah kasihku malam ini
luruh embun membasah di rerambutku
basah juga di ingatan
tertunduk resah
titis manis kerinduan
tumpah di hijau hamparan.

MENGUTIP HARUM BUNGA MALAM

Kususuli jalan ini
terasa terlalu amat sunyi
namun masih kurasakan sedikit tenang
melihat burung burung terbang
kembali ke perkebunan

ketika embun membasah
kulihat bulan hiba tergantung
di hujung ranting merendang
aku masih di sini
melihat malam kelam
masih di penuhi bintang

betapa indahnya daerah kita dulu
dan aku masih merindukan daerah hijau itu
bunga bunga terus berkembang
aku masih mengutip harumnya
kemesraan kata kata
percintaan tumbuh
dalam diam
mekar di hatiku

aku masih menunggu
di antara teduh senja
dan bangku bangku setia
bagai janji ombak pada pantai
dan resahku tidak henti henti menghempas
di kegelapan.

MALAM MEMBEKU RINDU

Aku harap selepas ini
pohon kembali berbunga
ketika kutemui
malam dingin kesyahduan
betapa indahnya
kelopak percintaan

kuharap mimpi kita
akan terus berpanjangan
dan aku kembali melukiskan perasaan
di atas kambas perjalanan
ketika warna warna itu semakin membeku
dan mungkin aku tidak sempat lagi untuk bersuara
walaupun sepatah

mungkin inilah antara missi penyudah
melahirkannya dengan begitu payah
saat demi saat
meronta rasa
kesakitan
rindu jauh

Ya Allah berilah aku kekuatan
buat memancung tegas derita ini
dari pangkal ke hujung tangkai.

PUISI TENTANG BULAN BUAT ANAKANDA CAHAYA

Malam ini dingin menyeliputi malam
bulan sepi menanti
awan memutih membawa resah harapan
hujan sudah lama berhenti
lalu aku melihat kesempurnaan pada wajahmu
bercahaya

meski pun kegelapan ini
sesekali telindung kita
kesamaran rindu jauh
kau tetap di hatiku
kau selalu dalam ingatan indah
keemasan

kenangan demi kenangan
mengusik jiwa
kau lah ingatan ku yang mekar
mewangi sentiasa bertambah
semakin hampir di hatiku
yang sunyi menanti

anakanda
mungkin suatu hari nanti
kita kan dapat bertemu kembali
janganlah kau bersedih
kaulah bayangan bulan
yang terbayang tenang di kolam hatiku
dan dia semakin menghampiri
mewarnai kerinduan yang lama.

P/S Anakanda Cahaya

Friday, October 01, 2010

HANYA HUJAN MASIH TERUS BERNYANYI

Betapa sunyi malam ini
langit gelap tepu tanpa bulan
bintang bintang hilang
tidak lagi berkelipan
 
aku sendri di kamar sepi
mengurung diri
tanpa sesiapa 
hanya lagu kesedihan dulu
bermain di ingatan
 
malam ini lagu itu
semakin menguris hatiku
tapi aku masih terus mahu
mendengarkannya
 
setiap kali aku teringat padamu
walau pun telah  berkali kali
harus di sakiti
pedih pilu luka hati ini
untuk selamanya
di dalam hujan
bagai deraian pecah
hempasan kaca kaca
bertaburan
 
hari demi hari
aku sentiasa merasakan
kau masih tetap bersama menemani
tidak pernah jemu
semakin jauh kau berlalu
semakin lebat
hujan mengamit rindu.