Tuesday, September 08, 2009

SIAPALAH AKU

Apa harus diucapkan lagi
senandungku kini berlagu sunyi
tenggelam dilamunan
hanyut sendiri

apa harus dikesalkan kini
puisi luka tidak bermakna
hanya lontaran kata- kata
tanpa lagu hilang asonansinya

hitam putih alam ini
hanya tinggal debu dan pasir
tidak henti beterbangan
lalu hilang dari pandangan
ombak pantai ku bisu
meninggalkan seribu deru
meronta kesakitan

sepi sebelum ada sesiapa
diam untuk tidak lagi bertanya
untuk menyelam
dalam lautan ikan -ikan
siapalah aku
antara bayangan pepohonan
di lapisan hati mereka
tidak lagi bermakna
hanya tinggal naratif cinta.

Wednesday, September 02, 2009

DALAM DIAM DIAM

Lain kali tak perlulah
mereka reka sesuatu cerita
atau sesuatu jenama
formula baru konon
kalau sememangnya
nak buat sesuatu
yang sebenarnya tidak perlu
menipu begitu

kesiannya mereka
dalam diam diam
tertipu rupanya
yang buta ilmu

sebenarnya
pakailah topeng apa pun
kami memang dah tau
hitam yang datang dari dalam.

RINDUKU

Biar rindu menjadi buku
bila kau pulang
itulah hadiahku
tataplah ulang berulang
sampai kau jemu

sayangku
lepaskanlah!

LAMUNAN




Hanyalah ingatan
yang sering ku hanyutkan
jauh dari indah itu
dedaun kekeringan
di padang padang perhitungan
terlentang kejang
kehancuran ku relakan

apa yang kau tinggalkan hanyalah
seketul hati sekepal cinta
apa kau fikir ia akan lenyap hilang
begitu mudah dari ingatan
sehingga bertahun tahun mimpi itu
mempermainkan
keindahan
hanyalah sia sia
tidak pernah menjadi nyata
tidak pernah tumbuh pun
mana mungkin
menjadi bunga

terima kasih kawan
aku sudah biasa dihanyutkan
bila tidak diperlukan
bila tidak ada kepentingan