Hanyalah aku
yang masih jenuh bermimpi
sabar menunggu
pengantin datang
mengendung bunga
hanya aku
tidak henti menulis puisi buatmu
yang meratap di dinihari
kewalahan
terlena di meja
sayang
hanya aku barangkali
bersama segugus puisi lara
yang hanya layak
untuk dibaca sendiri
di daerah sunyi
persemadianku nanti
bersama gugur kemboja
yang setiap musim
tidak henti berbunga
tulislah puisi ini di pusara
dibawah bayang bulan
di rapuh ranting ranting
pungguk tiada
kekasih
hanyalah aku pengantinku
aku akan terus terusan
menyinta
alangkah pedihnya...
2 comments:
Salam GOPA, janganlah bersedih...
Saya tidak apa apa saya ok je.
Post a Comment