Dengan mata redup
merentap jarum jam
jarum yang menikam
di urat- uratku
bulan menjadi sabit
tergantung dan ingin memancung
kata- kata menjadi putus
ia bertabur di kaki- kaki meja
hingga resah rimbaku
melindungi arak mempelai awan
meninggalkan pembekuan darah hitam
di pelabuhanku
alangkah
tebalnya batas malam
hingga senyum menjadi berat
ia beban tebal malu
kewalahan oleh kejujuranku
rupa- rupanya seperti menukar nyawa.
Petikan dari kumpulan puisi Bunga- bunga Rumput.
No comments:
Post a Comment