Rinduku menjadi burung senja
menukangi malam
menerawang tanpa sempadan
telah ku dengar kecapi mendayu
dari jendela batu
siapakah yang tercakar hatinya
hingga jauh begini
terasa dinginnya air mata
mengalir sungai di pipi
menjadi lautan mimpi
dimanakah kekasihku
yang membawa berita luka ini
aku ingin mengetuk pintunya.
Petikan dari kumpulan puisi Bunga- bunga rumput.
No comments:
Post a Comment