Di antara ruang dan jurang
aku menghitung pesisir usia
seperti menghuraikan
rangkap rasa-rasa tercerna
apakah hari ini aku cukup bersedia
menterjemah nista
walau sebenarnya aku lebih bersedia
mengharung calar derita
jika aku begitu mudah lupa
akan awal kejadian
tetapi mengapa tidak sekarang
hingga aku terdampar
pada dada malam yang semakin menghitam
padahal
aku cukup waras
akan kelibat yang melintas dan terpintas
apakah tak perlu sebarang pertanyaan
sehingga segalanya semakin mencurigakan
bukankah selama ini
kita juga yang melemparkan nama- nama kita
pada dada bulan bercalar kabus.
Petikan dari kumpulan puisi Bunga- bunga Rumput.
No comments:
Post a Comment