Sunday, May 23, 2010

JENDELA MALAM

Kutulis puisi ini hanya buat kamu
ketika segalanya
tidak terbendung lagi
aku hanya mendengar
hujan bernyanyi
memanggil namaku
merembas bayu

puas sudah kutulis
namamu di mana- mana
puas kulukis wajahmu
pada setiap ingatan indah
gelisah daun daun senja
melambai lambai mesra
memutik melor di tangga

hujan itu pun dia
bagaimanakah dapat aku menahan rindu menerpa
dari menyusup masuk sewenang wenangnya saja
kerana jendela itu pun telah terbuka
seluas-luasnya buat dinda.

2 comments:

abuyon said...

salam pak,

Munajatlah kepada-Nya

GHAFAR BAHARI said...

InsyaAllah, Segalanya biasa saja.Kita kan punya Dia.