Ku hamparkan hatiku
di atas sajadah hijau perkebunan ini
memetik buah buah ranum rindu
menyunting wangi
bunga bunga cinta
kasih dan sayang
melimpah indah
seluas alam
langit dan bumi
terima sepenuh redza
ketentuan esuk
kulihat kolam kedamaian
sesejuk embun di hujung daun
menitis perlahan
di mata dia
kekasihku
mengalir padanya
sungai sungai kedukaan
menyelam rasa
sedalam lautan
sehingga ketenangan
membeku di hatiku
kewalahan menepis sengsara
bagai sebutir debu di gurun tandus
betapa kerdilnya
tawakal berserah diri
terlantar di penjuru waktu
menungu lebur hilang
bersama angin lalu
dia di hatiku
masih terus kekal di hatiku
mewarnai malam dan siang
berlagu kata
mengayam puisi
Ya Ilahi ampunilah diri ini
ampunilah dia
ampunilah semuanya
dari kembara payah onak duri
berulang jua
tari tingkah onar kami.
No comments:
Post a Comment