Tuesday, August 11, 2009

HUJAN PAGI INI

Hujan pagi
telah kau labuhkan
lamunan
lantai dan lautan
jauh ingatan silam
tingginya pendakian ini
ranjau berduri
seribu kesakitan

sepi kian terisi
dari kata-kata terkunci
tidak terlafaskan
indahnya warna pertemuan
segalanya ingin kulukiskan

aduhai
bulan kesiangan
dan langit masih dipenuhi
bintang- bintang berkelipan
di luar jendela
bayu mula menyapa
tempias khabar berita.

Monday, August 03, 2009

SEORANG PELUKIS

( Puisi Buat Aris Aziz dan Pelukis- pelukis Pasar Budaya)

Terus bergelut
diantara keterbatasan upaya
melahirkan sketsa suasana
bagai daun-daun harapan
berterbangan hanya rasa
dari seluruh coretan alam
di padang padang pengalaman
hanya warna-warna kering
kian membeku
sekadar kemampuan
apalah daya
tertewas lagi di arena
tenggelam dalam tepukan
apalah ertinya kini
aku sudah tidak berdaya

terpaku terpanggang
diantara ranjau perhitungan
terus mengenggam sepantasnya
berus yang patah
tertikam berdarah menunggu rebah
tapi bukan bermakna
untuk terus dikalungkan indah
kerana api didada ini
akan terus membakar
belantara mimpi kita
selamanya

kerana waktu itu
sangat berharga
walau pun payah untuk dijeda
seluruh kesakitan
begitu banyak luka- luka
ingin kulemparkan sejauhnya
dari desir sedu hela
tanggismu kekasih
aku sudah begitu lama tersiksa
dan aku sudah terlalu tua
disanggar hitam putih penjara.