Hanya tinggal secebis
sedetik ruang waktu
untuk kita membaca
mengenal
memerhatikan
dan bertanya juga
pada diri sendiri
kemana arah
pagi dan senja
berlalu
sedang sedetik itu
begitu pantas pergi
meninggalkan kita
yang sentiasa leka
terbangun dari mimpi
terpingga pinga pelupa
kemana arah
pohon hati ini
condong
dari secebis
sesingkat waktu
tertangguh
adalah ruang penuh
kesalan sungguh
untuk kita memohon
sejuta kemaafan
tertebuskah ia
tertimbuskah ia
dengan sekadar
hanya ingatan
melimpah
jenuh
hanya satu
atas dasar cinta apa
yang mungkin meletakkan aku
terbuang di mana mana
kekasih
Seikhlas aku menerima sakit ini
dan tawakal aku berserah diri
bersujud padaMu
di lantai bumi
berbumbungkan langit
kurenangi seluas lautan
terdampar di pantai
hanya berbekal sekepal doa
tulus pengharapan.
No comments:
Post a Comment