Sesekali aku singgah
tapi tetap diam membisu
sekadar melihat warna alam
berubah tumpah
hanya sekadar ingatan tumbuh
kerana aku bukanlah liar pohon itu
sepanjang musim berbuah
melebat ranum meluruh
aku bukan siapa siapa di sana
sekadar melintas
terhalau malu
lalu berlalu pergi
aku hanyalah ombak
yang bekejaran di laut
aku hanyalah padang jauh
lenyap suara memanggil
aku hanyalah pengembara
mencari teduh perhentian
pohon rendang
semakin lama lupa
kian menghilang
aku hanya ingin di hanyutkan rindu
aku melukis senja sedih dulu
menulis bait bait puisi indah untuk mu
terpaut kasih alam
di kepung cinta Ilahi
tertidur terlena
di bawah taburan bunga
kau lah kekasih
dalam kehijauanku
mengingatimu
salahkah aku
sesekali aku singgah
menjahit luka sendiri
bukan kerana sunyi begini
bukan milikku segala indah
bukan niatku seburuk itu
lihatlah luka ini
selamanya tidak pernah henti
menitiskan darah.
No comments:
Post a Comment