Monday, July 19, 2010

KEKASIHKU MERUNGKAI BUIH DI PESISIRAN

Kekasihku kesetiaan
Aku tidak pernah lupa
kulit kulit siput di pasir
debur ombak berkejar di lautan
serta batu batu tertegun
teguh pendirian
lumut hijau
indah impian

malam ini kunyanyikan laguku
cinta kita seluas alam
sebiru langit
tidak pernah terhenti
kehidupan yang masih kusandang
duri duri yang terpijak
aku masih berdiri
bertahan sakit
tapi aku tidak peduli

tidak mengapa sayangku
aku hanya digugah angin lalu
kesabaran

Kekasihku kesetiaan
Selamanya kau
masih kukenang
dan ketika janji itu
telah tertitip di hatiku
dan aku masih melihat wajahmu
sugul di bawah kerudung ungu
dalam tenang tersipu malu
menunggu tibanya
hujan hujan rindu
dalam sakit penuh
senyum payah

di pantai ini
aku terus menunggu
hanya kamu
aku pasti menanti
dan kisah kisah lalu kita
terlukis indah di ingatan
tidak pernah tergugat
oleh sebarang rayuan
nyanyi sang duyung
keasyikan memutih
aku hanya merungkai buih
kewajaran di pesisiran.

2 comments:

C L J said...

Buih buih digeledak ombak
mengembong mengilau warna pelangi
bersinar tanpa ketentuan warna
pandanglah pada cahaya pilihan
seperti Maimun yang tetap
menyimpan perawannya
hanya untuk Rosli Dobinya
sampai ke ujung usia.
Demikian rupanya makna
terpahat rapat pada kata
sebuah kasih berbebat setia.

GHAFAR BAHARI said...

Terima kasih CLJ
Pandai sekali kamu menduga dalamnya lautan.